Sabtu, 06 Februari 2010

Papua Barat


Papua Barat (sebelumnya Irian Jaya Barat disingkat Irjabar) adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian barat Pulau Papua. Ibukotanya adalah Manokwari. Nama provinsi ini sebelumnya adalah Irian Jaya Barat, yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2007 tanggal 18 April 2007, nama provinsi ini diubah menjadi Papua Barat. Papua Barat dan Papua merupakan provinsi yang memperoleh status otonomi khusus.

Wilayah provinsi ini mencakup kawasan kepala burung pulau Papua dan kepulauan-kepulauan di sekelilingnya. Di sebelah utara, provinsi ini dibatasi oleh Samudra Pasifik, bagian barat berbatasan dengan provinsi Maluku Utara dan provinsi Maluku, bagian timur dibatasi oleh Teluk Cenderawasih, selatan dengan Laut Seram dan tenggara berbatasan dengan provinsi Papua.

Provinsi Papua Barat ini meski telah dijadikan provinsi tersendiri, namun tetap mendapat perlakuan khusus sebagaimana provinsi induknya. Provinsi ini juga telah mempunyai KPUD sendiri dan menyelenggarakan pemilu untuk pertama kalinya tanggal 5 April 2004.

Provinsi ini mempunyai potensi yang luar biasa, baik itu pertanian, pertambangan, hasil hutan maupun pariwisata. Mutiara dan rumput laut dihasilkan di kabupaten Raja Ampat sedangkan satu-satunya industri tradisional tenun ikat yang disebut kain Timor dihasilkan di kabupaten Sorong Selatan. Sirup pala harum dapat diperoleh di kabupaten Fak-Fak serta beragam potensi lainnya. Selain itu, wisata alam juga menjadi salah satu andalan Irian Jaya Barat, seperti Taman Nasional Teluk Cenderawasih yang berlokasi di kabupaten Teluk Wondama. Taman Nasional ini membentang dari timur Semenanjung Kwatisore sampai utara Pulau Rumberpon dengan panjang garis pantai 500 km, luas darat mencapai 68.200 ha, luas laut 1.385.300 ha dengan rincian 80.000 ha kawasan terumbu karang dan 12.400 ha lautan.

Disamping itu baru-baru ini, ditemukan sebuah gua yang diklaim sebagai gua terdalam di dunia oleh tim ekspedisi speologi Perancis di kawasan Pegunungan Lina, Kampung Irameba, Distrik Anggi, Kabupaten Manokwari. Gua ini diperkirakan mencapai kedalaman 2000 meter. Kawasan pegunungan di Papua Barat masih menyimpan misteri kekayaan alam yang perlu diungkap.


Kabupaten dan Kota

No. Kabupaten/Kota Ibu kota
1 Kabupaten Fakfak/ Fakfak
2 Kabupaten Kaimana/ Kaimana
3 Kabupaten Manokwari/ Manokwari
4 Kabupaten Maybrat/ Kumurkek
5 Kabupaten Raja Ampat/ Waisai
6 Kabupaten Sorong/ Sorong
7 Kabupaten Sorong Selatan/ Teminabuan
8 Kabupaten Tambrauw/ Fef
9 Kabupaten Teluk Bintuni/ Bintuni
10 Kabupaten Teluk Wondama/ Rasiei
11 Kota Sorong -


Catatan:

Dasar hukum :
UURI Tahun 1999 Nomor 45 dan PP Tahun 2007 Nomor 24

Tanggal penting: 4 Oktober 1999

Ibu kota : Manokwari

Gubernur : Abraham Octavianus Atururi

Luas: 97.024,27 km²

Penduduk: 690.349 (2007)

Kepadatan: 7 jiwa/km2

Kabupaten : 8

Kota : 1

Agama :
Kristen (50,7%),Islam (41,3%),Katolik (7,7%),Hindu (0,1%),Buddha(0,1%),Konghucu (0,1%),dll

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Papua_Barat

Sejarah Papupa Barat


Provinsi Papua Barat awalnya bernama Irian Jaya Barat, berdiri atas dasar Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999 tentang pembentukan Provinsi Irian Jaya Barat, Provinsi Irian Jaya Tengah, Kabupaten Mimika, Kabupaten Paniai, Kabupaten Puncak Jaya, dan Kota Sorong. Berdirinya Provinsi Papua Barat juga mendapat dukungan dari Surat Keputusan DPRD Provinsi Papua Nomor 10 Tahun 1999 tentang pemekaran Provinsi Papua menjadi tiga provinsi.

Setelah dipromulgasikan pada tanggal 1 Oktober 1999 oleh Presiden B.J. Habibie, rencana pemekaran Provinsi Papua menjadi tiga provinsi ditolak warga Papua di Jayapura dengan mengadakan demonstrasi akbar pada
tanggal 14 Oktober 1999. Sejak saat itu pemekaran provinsi ditangguhkan, sementara pemekaran kabupaten tetap dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999. Pada tahun 2002, atas permintaan masyarakat Irian Jaya Barat yang diwakili Tim 315, pemekaran Irian Jaya Barat kembali diaktifkan berdasarkan Inpres Nomor 1 Tahun 2003 yang dikeluarkan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada tanggal 27 Januari 2003. Sejak saat itu, Provinsi Irian Jaya Barat perlahan membentuk dirinya menjadi sebuah provinsi yang definitif. Dalam perjalanannya, Provinsi Irian Jaya Barat mendapat tekanan keras dari induknya Provinsi Papua hingga ke Mahkamah Konstitusi melalui uji materiil. Mahkamah Konstitusi akhirnya membatalkan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999 yang menjadi payung hukum Provinsi Irian
Jaya Barat. Namun Provinsi Irian Jaya Barat tetap diakui keberadaannya.

Provinsi Irian Jaya Barat terus membenahi diri dengan terus melengkapi sistem pemerintahannya, walaupun di sisi lain dasar hukum pembentukan provinsi ini telah dibatalkan. Setelah memiliki wilayah yang jelas, penduduk, aparatur pemerintahan, anggaran, anggota DPRD, akhirnya Provinsi Irian Jaya Barat menjadi penuh ketika memiliki gubernur dan wakil gurbernur definitif Abraham Octavianus Atururi (Brigjen Marinir Purn.) dan Drs. Rahimin Katjong, M.Ed yang dilantik pada tanggal 26 Juli 2006. Sejak saat itu, pertentangan selama lebih dari 6 tahun sejak Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999 dikumandangkan dan pertentangan sengit selama 3 tahun sejak Inpres Nomor 1 Tahun 2003 dikeluarkan berakhir dan Provinsi Irian Jaya Barat mulai membangun dirinya secara sah. Dan sejak tanggal 6 Februari 2007 Provinsi Irian Jaya Barat berubah nama menjadi Provinsi Papua Barat.

Pada awal terbentuk, Provinsi Papua Barat terdiri dari tiga kabupaten induk, lima kabupaten pemekaran dan satu kotamadya, yakni :

1. Kabupaten Fakfak dengan luas 14.320 Km2.
2. Kabupaten Kaimana dengan luas 18.500 Km2.
3. Kabupaten Teluk Wondama dengan luas 4.996 Km2.
4. Kabupaten Teluk Bintuni dengan luas 18.658 Km2.
5. Kabupaten Manokwari dengan luas 14.448,5 Km2.
6. Kabupaten Sorong Selatan dengan luas 29.811 Km2.
7. Kabupaten Sorong dengan luas 18.170 Km2.
8. Kabupaten Raja Ampat dengan luas 6.084,5 Km2.
9. Kotamadya Sorong dengan luas 1.105 Km2

Sumber :
http://papuabarat.com/contents/sejarah.php

Sumber Gambar:
http://semenpapuabarat.com/main.php?module=home

Peta Papua Barat


View Larger Map

Pesona Raja Ampat

Raja Ampat Gelar Festival Bahari 2-9 Mei


Kabupaten Raja Ampat di Provinsi Papua Barat sepertinya ingin tetap mempertahankan pamornya sebagai kawasan bahari yang kaya akan potensi alam, budaya, dan seni. Pada ulang tahun Kabupaten Raja Ampat ke-7, pemda setempat menggelar Festival Bahari pada 2-9 Mei 2010.

Masih banyak atraksi khas yang mungkin baru pertama kali dipertontonkan.

Ketua Panitia Festival Bahari, Becky Rahawarin, Rabu (27/1/2010) kepada Kompas, mengatakan Festival Bahari digelar di sekitar ibu kota kabupaten di Waisai, sekitar 3 jam menumpang speedboat dari Kota Sorong. Festival ini mengundang kabupaten lain di Papua yang memiliki pantai untuk berpartisipasi. Selain itu, kabupaten tetangga seperti Wakatobi juga turut diminta memeriahkan kegiatan ini.

Beberapa rincian festival yaitu Lomba Foto Bawah Laut, Lomba Perahu Dayung, orientasi bawah air, olahraga pantai seperti voli dll, dan atraksi budaya lokal. Atraksi budaya lokal akan ditampilkan oleh masyarakat Raja Ampat dan peserta dari kabupaten lain.

Khusus Raja Ampat, Becky mengatakan masyarakat setempat siap mempertontonkan perahu tradisionalnya yang digunakan nenek moyangnya untuk mengarungi lautan. Masyarakat Raja Ampat juga akan mempertontonkan kebiasaan mengonsumsi buah mangrove. "Masih banyak atraksi khas yang mungkin baru pertama kali dipertontonkan," ujarnya berpromosi.

Becky yang juga Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Raja Ampat ini mengakui Waisai tidak memiliki banyak tempat penginapan di daratan. Namun, panitia berusaha menyediakannya melalui kerja sama dengan operator-operator kapal, semacam live aboard sebagai hotel terapung.

Usai menikmati festival, lanjut Becky, wisatawan dapat melanjutkan kunjungan dengan mendatangi berbagai lokasi wisata alam Raja Ampat yang terkenal sebagai untaian jamrud di Papua. Ini karena Raja Ampat terdiri dari ratusan pulau-pulau kecil.

Festival Bahari Raja Ampat diagendakan menjadi kegiatan tahunan untuk meningkatkan arus wisatawan. Saat ini, di Papua terdapat Festival Lembah Baliem di Wamena Kabupaten Jayawijaya, Festival Asmat, Festival Kamoro di Timika, dan Festival Danau Sentani di Jayapura.


Sumber :
http://travel.kompas.com/read/2010/01/27/17141958/Raja.Ampat.Gelar.Festival.Bahari.29.Mei
27 Januari 2010

Foto : KOMPAS/ICHWAN SUSANTO

Selayang Pandang Kota Sorong


Walikota Sorong : Drs. J. A. Jumame, M.M.
Wakil Walikota Sorong: Baesara Wael, M.M.

Profil Singkat :

Nama Sorong berasal dari kata soren. Soren dalam bahasa Biak Numfor yang berarti laut yang daIam dan bergelombang. Kata Soren digunakan pertama kali oleh suku Biak Numfor yang berlayar pada zaman dahulu dengan perahu-perahu layar dari satu pulau ke pulau lain hingga tiba dan menetap di Kepulauan Raja Ampat. Suku Biak Numfor inilah yang memberi nama " Daratan Maladum" dengan sebutan SOREN yang kemudian dilafalkan oleh para pedagang Thionghoa, Misionaris clad Eropa, Maluku dan Sanger Talaut dengan sebutan Sorong. Kota Sorong dikenal dengan istilah Kota Minyak sejak masuknya para surveyor minyak bumi dari Belanda pada tahun 1908. Kota Sorong terkenal sebagai salah satu kota dengan Atribut peninggalan sejarah Heritage Nederlands Neuw Guinea Maschcapeij (NNGPM) atau kota yang penuh dengan sisa-sisa peninggalan sejarah bekas perusahaan minyak milik Belanda.

Kota Sorong sangatlah strategis karena merupakan pintu keluar masuk Provinsi Papua dan Kota Persinggahan. Kota Sorong juga rnerupakan Kota industri, perdagangan dan jasa, karena Kota Sorong dikelilingi oleh Kabupaten - Kabupaten yang mempunyai Sumber Daya Alam yang sangat potensial sehingga membuka peluang bagi investor dalam maupun luar negeri untuk menanamkan modalnya.

Kota Sorong pada mulanya merupakan salah satu kecamatan yang dijadikan pusat pemerintahan Kabupaten Sorong. Namun daIam perkembangannya telah mengalami perubahan sesuai Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 1996 tanggal 3 Juni 1996 menjadi Kota Administratif Sorong. Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang no. 45 Tahun 1999 Kota Administratif Sorong ditingkatkan statusnya rnenjadi daerah otonom sebagai Kota Sorong. Kemudian pada tanggal 12 Oktober 1999 bertempat di Jakarta dilaksanakan pelantikan Pejabat Walikota Sorong Drs. J. A. Jumame dan selanjutnya secara resmi Kota Sorong terpisah dari Kabupaten Sorong pada tanggal 28 Februari 2000..

Kota Sorong disamping sebagai Kota persinggahan dan pintu gerbang Provinsi Papua, Kota Sorong juga sebagai Kota Industri, Perdagangan dan Jasa. Perpaduan nilai-nilai peninggalan sejarah dan keaslian alami serta keunikan Kota Sorong yang memiliki Water Front View atau Kota dengan pemandangan laut serta perpaduan panorama, bentangan alam Pulau Waigeo, Batanta dan Salawati yang merupakan satu gugusan kepulauan Raja Ampat. Serta fasilitas jasa pelayanan umum, yang cukup lengkap memberikan kesan dan daya tarik kepada pengunjung yang ingin mendapatkan pengalaman baru setelah berwisata ke Kota Sorong yang terkenal dengan NNGPM ( Nederlands Neauw Guinea Petroleum Matschcapeij) atau kota yang penuh dengan sisa-sisa Peninggalan sejarah bekas perusahaan minyak milik Belanda. Perusahaan NNGPM muIai melakukan aktivitas pengeboran minyak bumi di Sorong sejak Tahun 1935. Peninggalan bersejarah perusahaan tersebut adalah Pelabuhan Eksport Minyak Bumi, beberapa tangki penampung minyak, rumah tinggal karyawan, bekas barak karyawan. Bekas sekolah teknik (Voc School).

Geografis :

Secara geografis, Kota Sorong berada pada koordinat 131°51' BT dan 0° 54' LS dengan luas wilayah 1.105 km2. . Wilayah kota ini berada pada ketinggian 3 meter dari permukaan laut dan suhu udara minimum di Kota Sorong sekitar 23, 1 ° C dan suhu udara maximum sekitar 33, 7 ° C. Curah hujan tercatat 2.911 mm. Curah hujan cukup merata sepanjang tahun . Tidak terdapat bulan tanpa hujan, banyaknya hari hujan setiap bulan antara 9 - 27 hari. Kelembaban udara rata-rata tercatat 84 %.

Batas-batas wilayah Kota Sorong:

Sebelah Barat : Selat dampir
Sebelah Selatan : Distrik Aimas dan Distrik Salawati Kabupaten Sorong serta Wilayah Kabupaten Raja Ampat
Sebelah Utara : Distrik makbon Kabupaten Sorong dan Selat Dampir
Sebelah Timur : Distrik makbon Kabupaten Sorong

Topografi Wilayah :

Keadaan topografi Kota Sorong sangat bervariasi terdiri dari pegunungan, lereng, bukit-bukit dan sebagian adalah dataran rendah, sebelah timur di kelilingi hutan lebat yang merupakan hutan lindung dan hutan wisata. Keadaan geologi Kota Sorong terdapat hamparan galian golongan C seperti batu gunung, batu kaIi, sirtu, pasir, tanah urug dan kerikil. Sedangkan jenis tanah yang terdapat di Kota Sorong adalah tanah latosal putih yang terdapat di pinggiran pantai Tanjung Kasuari dan tanah fudsolik merah kuning yang terdapat dihamparan seluruh kawasan Distrik Sorong Timur. Keadaan permukaan Kota Sorong yang terdiri dari gunung, buki-bukit dan dataran yang rendah yang ditandai dengan jurang, dan wilayah ini dialiri sungai-sungai sedang, kecil seperti sungai Rufei, sungai Klabala, sungai Duyung, sungai Remu, sungai Klagison, sungai Klawiki, sungai Klasaman dan sungai Klabtin.

Wisata :

Fasilitas penunjang wisata lainnya tahun 2003 adalah taman rekreasi pantai Tanjung Kasuari dengan pesona pasir putihnya, Pulau Raam, Pulau Soop dan Pulau Doom yang terkenal dengan pantainya yang indah. Juga pulau Dofior yang terdapat Tugu Selamat Datang di Kota Sorong dengan menggunakan bahasa Moi ( suku asli di Kota Sorong) yang ramah dan bersahabat menyambut pengunjung yang datang di Kota Sorong. Juga tembok Dofior yang terkenal dengan pemandangan panorama lout dan keindahan alam menjelang senja.

Wilayah Pemerintahan :

Secara administratif, Kota Sorong terdiri dari 5 (lima) distrik (kecamatan), yaitu Distrik Sorong Timur, Distrik Sorong Utara, Distrik Sorong, Distrik Sorong Barat dan Distrik Sorong Kepulauan. Serta terdiri dari 22 Kelurahan yang tersebar pada lima distrik di atas.

Penduduk :

Pada tahun 2006 jumlah penduduk di Kota Sorong tercatat sebanyak 157.568 jiwa, sedangkan pada tahun 2007 tercatat 163.843 jiwa, dan tahun 2008 telah mencapai 172.855 jiwa. Tercatat laju pertumbuhan penduduk sebesar 5,5% per tahun.


Sumber :
http://sorongkota.bps.go.id/index.php/in/ks.html

Sumber Gambar:
http://sevilla99.wordpress.com/2009/04/25/sorong-di-tahun-1959-masih-dalam-kekuasaan-belanda/

Profil Kabupaten Sorong


Kabupaten Sorong merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Papua Barat ini beribukota di Aimas, memiliki luas wilayah 18.170 Km2, daerah ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Raja Ampat di sebelah utara dan barat, Kabupaten Sorong Selatan di sebelah selatan, Kabupaten Manokwari di sebelah timur, secara geografis terletak di 00o56 LS dan antara 131o07 BT.

Julukan Kota Minyak yang melekat sejak tahun 1947 menjadi salah satu bukti bagaimana kota ini sejak dulu telah berperan sebagai home base bagi perusahaan-perusahaan minyak yang beroperasi di wilayah Kabupaten Sorong.

Peran Kota Sorong sebagai pintu gerbang juga membuka peluang bagi investor dalam maupun luar negeri untuk menanamkan modalnya. Pelabuhan laut dan udara menjadi faktor penting dalam membuka peluang investasi. Kaitannya menjadi luas mencakup berbagai sektor, mulai dari sektor industri sampai pertanian, termasuk di dalamnya sektor perikanan.

Sektor ini memang mendapat perhatian khusus. Sarana pelabuhan perikanannya terbilang lengkap karena adanya dermaga perikanan milik swasta, yakni dermaga PT Wifi dan PT Citra Raja Ampat Canning. Belum lagi pangkalan pendaratan ikan yang dilengkapi dengan gudang dan tempat pelelangan, sarana cold storage, serta pabrik es. Ada beberapa perusahaan yang bergerak di bidang penangkapan udang, pengolahan ikan kaleng, perusahaan pengolahan ikan kayu, perusahaan pengumpulan hasil perikanan, perusahaan penangkapan ikan tuna/cakalang.

Erat kaitannya dengan sektor industri pengolahan adalah sektor perdagangan. Didukung oleh sarana perdagangan yang memadai seperti pasar umum, keberadaan infrastruktur berupa jalan darat yang memadai akan lebih memudahkan untuk berinteraksi sehingga memperlancar baik arus barang maupun jasa.

Di Kota ini juga terdapat duah buah Bandara utama yaitu Bandara Jefman dan Bandara ayawasi yang terletak di Sorong.


Sumber Data:
Irian Jaya Barat Dalam Angka 2006
BPS Prov. Irian Jaya Barat

Sumber :
http://regionalinvestment.com/sipid/displayprofil.php?ia=9206